Rabu, 27 Maret 2013

sejarah Diabetes

Diabetes Melitus : Penyakit Kencing Manis

Diabetes Melitus : Penyakit Kencing Manis
AtasiDiabetes.com - Diabetes Melitus (Kencing Manis)
Diabetes Melitus : Penyakit Kencing Manis~ Banyak diantara kita yang mungkin bertanya, mengapa penyakit diabetes kok disebut "Penyakit Kencing Manis"?

Disebut "Sakit Kencing Manis" karena di dalam air kencing (Urine) penderita memang terdapat gula yang rasanya manis. Pada keadaan normal, urine tidak mengadung gula dan tentunya tidak terasa manis.

Kencing Manis dan Riwayatnya

Pengetahuan tentang penyakit yang memberikan gambaran seperti diabetes melitus telah diketahui dan dituliskan pada 1550 SM, yaitu dari papirus Mesir kuno yang berhasil dibaca oleh sarjana Ebers dari Jerman. Beratus-ratus tahun kemudian, orang baru membuktikan bahwa urine penderita penyakit itu terasa manis. Gejala khas lain adalah gejala sering buang air kecil dengan jumlah yang sangat banyak.

Itulah sebenarnya yang mendasari istilah diabetes melitus. Diabetes artinya "air yang mengucur terus-menerus dari suatu saluran", dan melitus menyatakan "manis seperti madu".

Beratus-ratus tahun kemudian, apda abad ke-17, diketahui bahwa rasa manis itu karena adanya gula didalam urine. Lalu, pada abad ke-18 baru diketahui bahwa para penyakit ini, kadar gula didalam darah cukup tinggi.

Pada abad ke-19 diketahui bahwa penyebabnya adalah masalah yang menyangkut zat yang disebutinsulin. Kemudian, pada 1921 setelah lebih dari seratus tahun, akhirnya dapat dibuat insulin untuk pengobatan.

Sebelum ditemukan pengobatan dengan suntikan insulin (1922), diabetes merupakan penyakit yang mengerikan dan cepat membawa kematian. Sekarang tidak begitu. Bahkan, diabetisi dapat hidup sehat.

Karena adanya pendapat bahwa diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang kurang, pada 1955/56, untuk pertama kali dibuatlah obat yang merangsang produksi insulin oleh pankreas, yaitu obat golongan sulfonilurea. Sementara itu, pada 1960-1970, dapat dibuktikan bahwa ternyata pada kasus-kasus diabetisi yang gemuk, kadar insulin tidak berkurang. Jadi, mulailah dipikirkan konsep resitensi insulin.

Sehat Dengan Makanan Segar

PROSES memasak jadi perhatian tersendiri dalam ilmu kesehatan. Di antara sekian cara memasak, menggoreng merupakan cara yang disarankan untuk diminimalkan.

Selain penggunaan minyak, proses menggoreng membuat bahan makanan cepat layu. Vitamin C dan folate biasanya cepat  hilang dalam proses memasak dengan temperatur terlalu tinggi. Hasilnya, nilai dari nutrisi pun sangat berkurang.

Menyantap makanan segar seperti sayuran buah-buahan diajurkan untuk mengimbangi pola makan dan memasak yang dianggap kurang sehat. Enzim segar dari makanan segar membantu tubuh untuk mencerna nutrisi yang terkandung di dalamnya. Jika kita terlalu banyak mengonsumsi makanan yang dimasak, tubuh kita pun otomatis bekerja lebih keras untuk menghasilkan enzim untuk mencerna makanan. Karena tidak maksimal, dampaknya akan muncul masalah pencernaan, kekurangan nutrisi, atau peningkatan berat badan. Menurut penelitian, kesehatan makanan segar mengandung berbagai nutrisi baik, misalnya yang mampu memerangi kanker.

Apa Tujuan Menerapkan Diet Makanan Segar?

Kebanyakan orang yang melakukan diet jenis ini sangat peduli akan risiko kekurangan nutrisi, seperti B12, zat besi, seng, asam lemak omega-3. Diet jenis ini sangat cocok untuk mereka yang berisiko terkena serangan jantung dan dapat digunakan untuk mereka yang terkena diabetes, menurunkan berat badan, sekaligus untuk detoksifikasi.

Manfaat Diet Makanan Segar:

1.    Lebih berenergi. Manfat terbesar makanan segar adalah memiliki sumber tenaga yang besar untuk tubuh dan membuat kita merasa lebih muda. Makanan segar mengandung gula sederhana, enzim, nutrisi, dan mineral yang dibutuhkan tubuh kita, yang lebih mudah untuk sistem pencernaan kita.

2.    Lebih mudah dan cepat dicerna. Makanan segar rmengandung enzim alami yang membantu tubuh mencerna makanan dengan cepat dan mudah. Enzim ini akan rusak ketika proses memasak dilakukan dalam api yang sangat tinggi. Ketika Anda makan makanan berat, ada banyak sisa makanan yang harus dicerna  dalam sistem pencernaan. Inilah penjelasan kenapa setiap Anda pulang dari pesta selalu merasa capek dan mengantuk. Dengan makanan segar, pencernaan dan sistem pembuangan jadi lancar.

3.    Kaya akan serat dan detoksifikasi alami. Makanan segar secara alami membantu tubuh mendetoksifikasi racun. Ketika Anda memakan buah dan sayuran, mendapat lebih banyak serat yang mendorong tubuh membuang racun dan hal-hal lain yang terakumulasi dalam tubuh.

4.    Penurunan berat badan secara cepat. Ketika pola diet makanan segar Anda terapkan, penurunan berat badan jadi lebih cepat. Karena, makanan segar masih murni, tidak mengandung junk food, bahan penyedap tambahan, minyak, serta sedikit kalori. Buah dan sayuran secara alami mengandung lemak yang sangat sedikit.

5.    Lebih bernutrisi dibanding makanan yang diproses. Saat proses memasak mencapai hampir 50 derajat Celsius, makanan akan kehilangan enzim, nutrisi, mineral dan vitamin.

6.    Membuat kita merasa lebih nyaman dan membutuhkan tidur lebih sedikit. Banyak orang yang mungkin mengeluhkan jam tidur di tengah kesibukan mereka yang superpadat. Dengan mengonsumsi makanan yang segar, kebutuhan tidur kita akan lebih sedikit dibanding mereka yang mengonsumsi makanan diproses.

7.    Peremajaan kulit. Makanan segar rmembantu kesehatan dan kesegaran kulit Anda. Juga  membantu tubuh Anda membuang radikal bebas yang ada dalam tubuh.

disarikan dari www.organikberas.com

menyediakan kebutuhan beras organik anda dan menyelenggarakan pertanian SRI organik


Selasa, 26 Maret 2013

Arti Diabetes dan Penyebab Diabetes

ARTI DIABETES 

Arti dan Penyebab Diabetes

Diabetes adalah perubahan menetap dalam sistem kimiawi tubuh yang mengakibatkan darah mengandung terlalu banyak garam (baca pengertian lainnya : Diabetes Melitus : Penyakit Kencing Manis). Penyebabnya adalah kekurangan hormon insulin. Hormon adalah unsur kimia yang dibuat oleh tubuh (dalam hal ini pankreas) dan dilepas ke dalam aliran darah untuk digunakan oleh bagian tubuh yang membutuhkan. Ada orang yang sama sekali tak dapat menghasilkan insulin seperti pada Diabetes Tipe-1. Namun padaDiabetes Tipe-2, mungkin insulin hanya diproduksi sedikit dan respon tubuh terhadap hormon itu menurun. Ini disebut Kekebalan Insulin.

 

PENYEBAB DIABETES

Gula dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk energi. Insulin bentuknya unik, menempel dalam wadah-wadah khusus pada permukaan sel-sel di seluruh tubuh. Dengan cara demikian, insulin membuat sel-sel sari gula dari darah dan mencegahnya untuk menghancurkan protein dan lemak. 

 

Hanya hormon insulin yang dapat menurunkan gula darah dengan berbagai cara yakni :

1. Dengan meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati berbentuk glikogen.

2. Dengan mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.

3. Dengan merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.

 

Mekanisme lain di dalam tubuh bekerjasama dengan insulin untuk mempertahankan tingkat gula darah yang tepat. Jadi, Insulin adalah satu-satnya zat di dalam tubuh yang dapat menurunkan tingkat gula darah, sehingga jika suplainya berkurang, seluruh sistem tidak seimbang lagi. Setelah makan, tidak ada yang mengerem penyerapan gula dari makanan, sehingga tingkat gula dalam darah meningkat (baca :Hakikat Diabetes Melitus).

 

Jika konsentrasinya melebihi tingkat tertentu, gula mulai keluar dari darah ke dalam urine. Infeksi, sepertisistitis (radang kandung kemih) dan sariawan dapat lebih cepat berkembang jika unine manis, karena kuman-kuman berkembang lebih cepat.

 

Akibat lain naiknya gula darah adalah buang air kecil lebih sering, sebab kelebihan gula dalam darah disaring keluar oleh ginjal dengan mengeluarkan lebih banyak garam dan air. Kelebihan produksi urin ini disebut Poliuria, yang merupakan gejala awal diabetes (baca lengkapnya di  Gejala Diabetes Melitus ). Jika tidak segera diobati, penderita akan mengalami dehidrasi dan kehausan. Seperti yang dijelaskan di atas, selain mengatur gula darah, insulin juga mencegah turunnya berat badan dan membantu membuat jaringan tubuh. Maka orang yang gagal atau kruang menghasilkan insulin biasanya akan kehilangan berat badan.

 

Beratnya gejala, dan kapan penyakit ini berkembang bisa berbeda, tergantung tipe diabetes yang anda derita.

sumber  : www.organikberas.com

Minggu, 24 Maret 2013

DETOK DENGAN HEMODIALISIS

detox dengan hemodialisis

detox berupa cuci darah sangat diharuskan penderita gagal ginjal,dimana ginjal penderita sudah tidak sanggup lagi untuk mengeluarkan sisa sisa metabolisme dan air yang dapat memperburuk keadaan kesehatan nya.
Salah satu metode detox untuk penderita gagal ginjal adalah dengan hemodialisis atau cuci darah,suatu tindakan yang bertujuan membersihkan darah penderita dari zat sisa metabolisme yang bersifat toksin serta menghilangkan kelebihan garam dan membantu tubuh menjaga keseimbangan zat kimia tubuh seperti kalium,natrium dan klorida.Saat anda tiba di klinik hemodialisis berat badan anda akan ditimbang dan dicatat.kenaikan berat badan dianjurkan maksimal 5% dari berat badan kering.Selain itu juga dilakukan pengukuran tekanan darah.Ditempat tidur/kirsi,lengan anda akan dibersihkan dengan cairan pembersih agar tempat penusukan bebas dari sumber infeksi.Kemudian jarum dialisis ditusukkan dan mulailah proses dialisis.
Selama proses dialisis anda akan diberi zat anti koagulan untuk mencegah pembekuan darah.Proses dialisis dapat berlangsung antara 4-5jam dan dilakukan 2-3x seminggu.Bagi penderita gagal ginjal harus mengendalikan atau mengurangi masuknya cairan kedalam tubuh,masuknya cairan berlebihan berbahaya bagi jantung dan paru penderita.
Kurangi pemakaian garam dalam makanan,karena garam menghambat pengeluaran cairan dari tubuh.Usahakan makan obat dengan makanan bukan minuman untuk mengurangi masuknya cairan berlebihan kedalam tubuh

 Pertimbangkan 10 tips pencegahan diabetes berikut:

1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik

Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.

Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga yang independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.

2. Dapatkan banyak serat dalam makanan

Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah Beras merah, dedak padi atau bekatul.

3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian

Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengonsumsi lebih dari lima porsi satu ounce kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi kacang sama sekali.

4. Turunkan berat badan

Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.

5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak

Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.

6. Kurangi lemak hewani

Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.

7. Kurangi konsumsi gula

Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang selalu minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang hanya kadang-kadang atau tidak minum minuman bergula.

8. Berhenti merokok

Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan pengembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Penyebab pasti untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh "apel" yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.

9. Hindari lemak trans

Hindari mengonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Minyak tersebut berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe- 2.

10. Dapatkan dukungan

Dapatkan teman, keluarga atau kelompok yang membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam mempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.

untuk mendapatkan sumber Makanan sehat seperti :
1. Beras Hitam Organik
2. Beras Merah Organik
3. Beras Sintanur Organik 
silahkan klik http://organikberas.com/katalog.html 
atau hub: 081286102166

Kamis, 21 Maret 2013

PROGRAM SISTEM INFORMASI DEVELOPER PROPERTI

Kita akan mendapatkan Rp.500.000,- setiap kali ada penjualan melalui web replika kita diwww.sid-properti.com/?id=property, seru ya.

 

Untuk yang belum tahu tentang reseller www.sid-properti.com/?id=property , di bawah penjelasan singkatnya ya, yuk di simak.Apakah itu Affiliate (Reseller) www.sid-properti.com/?id=property ?Affiliate/ reseller adalah member yang melakukan penjualan produk sid-properti.commelalui WEB REPLIKA yang mencantumkan nama reseller persis seperti website yang www.sid-properti.com/?id=property, website replika didapat gratis dan di generate otomatis saat menjadi member, jadi kita tidak perlu membuat website sendiri, sehingga kita bisa segera berbisnis sendiri dan menciptakan penghasilan tambahan, tanpa beranjak dari rumah lho !

 

Lalu, apa sih alasan menjadi Affiliate/ Reseller www.sid-properti.com/?id=property ?

 

Seperti yang kita ketahui, ada begitu banyak kesempatan bisnis di Internet. Hampir semuanya memang membutuhkan dana besar untuk memulai menjadi pemilik bisnis! Tetapi, tidak dengan program affiliate/ reseller!

 

Banyak juga yang menawarkan produk menjadi owner business online tapi menjadi OWNER bisnis online yang berkwalitas bukanlah hal yang mudah lho? Untuk menjadi owner  membutuhkan BANYAK waktu, UANG yang tidak sedikit, TENAGA terkuras & PIKIRAN super extra yang harus fokus selama berbulan-bulan karena begitu banyak informasi di internet yang membuat  bingung, dan jika bisnis tersebut gagal otomatis kita akan mengalami kerugian yang tidak sedikit! dan mulai dari nol lagi, nah ga mau kan pastinya! Oleh karena itulah hal tersebut  tidak akan terjadi jika kita mengikuti program reseller/affiliate!

 

Itulah sebabnya program affiliate/reseller menjadi bisnis online paling favorit bagi para SUPER AFFILIATE & para TOP RESELLER di Indonesia & bahkan di Dunia! mereka mampu menghasilkan begitu banyak dollar (situs luar) maupun rupiah (situs lokal) dengan mengikuti berbagai program affiliate/reseller di dalam & di luar negeri.

 

Kita pasti ingin menjadi salah 1 dari mereka kan?

 

Di bawah ini ada beberapa alasan mengapa saya menyarankan teman-teman untuk mempertimbangkan untuk bergabung dengan program affiliate/ reseller online di www.sid-properti.com/?id=property.

 

    1. Bergabung dengan program reseller www.sid-properti.com/?id=property sangat menguntungkan, lho! Selain memiliki produk utama kita juga berkesempatan memiliki penghasilan tambahan! tanpa biaya tambahan lagi!

 

    2. Sarana dan prasarana untuk pemasaran lewat internet sudah disediakan lho. Sebuah situs web yang menawarkan program reseler yg 'bagus' pasti akan memberikan banyak sarana reseller pemasaran yang bersifat 'siap pakai'. Kita  hanya tinggal meng- 'copy dan paste' link web replika bahkan di area member sudah disiapkan beberapa contoh artikel memudahkan kita untuk memulai menjual.

 

    3. Kita tidak butuh sebuah produk. Akan menghabiskan BANYAK waktu untuk mengembangkan produk sendiri untuk dijual secara online. Apalagi jika produknya bermutu tinggi! tidak asal jadi! Dengan program reseller, produk tersebut sudah ada di sana. Pengelola yang akan mengerjakannya, bukan kita. Tugas kita hanya jualan saja, dapat komisi deh, hehe.

 

    4. Statistik reseller sudah disediakan sebagai bagian dari sistem reseller, karena kita bergabung dengan program reseller. kita tidak perlu pergi dan membeli perangkat lunak yang mahal untuk melacak penjualan  karena pemilik produk sudah menyiapkannya untuk kita. bahkan tidak perlu membayarnya, GRATIS!

 

    5. Tidak dibutuhan waktu untuk memulainya. Kebanyakan bisnis butuh suatu waktu dalam fase 'start up'. Dengan program pemasaran reseller, maka kita tidak membutuhkan waktu 'start up' itu semua lagi. Pada waktu kita bergabung, kita dapat langsung menjual (tanpa biaya tambahan lagi!)

 

    6. Ttidak perlu kuatir lagi berkenaan administrasi penjualan dan dukungan teknis lainnya. Pemilik produk sid-properti.com sudah akan mengurus proses penjualannya dan semua layanan purna jual. Yang hanya perlu kita kerjakan adalah mereferensikan & menerima transfer uang ke rekening sendiri! :) mantabs kan sobat!

 

    7. Tidak perlu kuatir untuk kontak langsung pelanggan kita. Di dalam sebuah program pemasaran reseller, kita adalah seorang 'reseller' sehingga jika pelanggan mengajukan komplain mereka akan menghubungi pemilik produk, dan bukan kita.

 

Bergabung dengan program reseller sangat sederhana, mudah untuk mulai mempromosikan dan lebih daripada itu semua kita tidak akan rugi karena  juga mendapatkan PRODUK UTAMAnya! Jika salah satu program reseller tersebut tidak berjalan, kita dapat meninggalkannya dan bergabung dengan program reseller lainnya,  bahkan dapat mengikuti belasan atau puluhan program reseller tanpa batas!

 

Bahkan seorang reseller yang ulet dapat memiliki penghasilan lebih banyak di banding seorang pemilik bisnis lain, karena dia dengan bebas dapat menjadi reseller produk lain tanpa perlu susah payah membuang waktu merintis semua bisnis tersebut dari NOL!

 

Itulah mengapa seorang owner web bisnispun biasanya juga mengikuti program reseller produk lain! apalagi jika produknya berkualitas & tentu saja harus menguntungkannya!

 

Untuk membantu kita menjadi reseller agar rekening tabungan anda bertambah terus menerus maka di member area sid-properti.com menyediakan semua  tips & trik, tehnik & strategi jitu menjadi reseller yang hebat!

 

Yang paling menarik, kita akan mendapatkan komisi Rp 500.000,- per 1x penjualan yang terjadi dari web replika kita, wow keren kan!

 

Jika kita tiap hari melakukan 1x penjualan saja maka dalam sebulan  akan mendapatkan penghasilan tambahan yang lumayan (tanpa keluar rumah!)

 

Setelah order, otomatis kita juga menjadi member sid-properti.com, dan juga mempunyai fasilitas menjadi reseller utama www.sid-properti.com/?id=property, Kita dapat memanfaatkan Website ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang berlimpah untuk kita sendiri!

 

Jadi SAAT INI juga kita dapat menciptakan uang tambahan sendiri! namun ingat menjadi reseller bukanlah hal yang wajib kita lakukan sebagai member, kita bisa pergunakan jika kita membutuhkan penghasilan tambahan.

 

Bagaimana sobat. tertarik dengan program reseller www.sid-properti.com/?id=property ? yuk jangan ragu, saya sudah membuktikan hasilnya, lumayan lho tiap hari ada transferan masuk, pdahal kita hanya butuh meluangkan waktu 30 menit saja untuk mempromosikan web replikanya, langkah yang sangat mudah kan? yuk gabung di sini www.sid-properti.com/?id=property

Minggu, 17 Maret 2013

BAHAYA TOKSIN DALAM TUBUH

Cobalah ingat-ingat. Dalam beberapa hari terakhir apakah Anda sering sakit kepala? Terganggu oleh sariawan? Kulit bermasalah? Tubuh cepat lelah? Jika iya, berhati-hatilah. Menurut Andang Widhawari Gunawan, konsultan gizi dan penggagas Food Combining, kondisi itu menandakan adanya tumpukan toksin di dalam tubuh Anda.

Toksin atau racun, tentu harus dikeluarkan dari tubuh. Jika jumlahnya sudah berlebih, ia akan menumpuk dan menyebabkan toksemia (kondisi keracunan dalam darah). Jangan aggap enteng toksemia sebab ia berkaitan dengan hampir semua penyakit degeneratif.

Penjelasan singkatnya begini: Sel-sel tubuh kita memperoleh makanan dari darah, sedangkan darah memperolehnya dari usus. Usus menyerap makanan dari setiap zat yang kita konsumsi. Jika ada racun dalam saluran usus, racun akan terserap dan ikut beredar bersama darah ke setiap sel-sel tubuh.

Racun bisa berasal dari dalam (endogenus) atau dari luar (eksogenus). Yang dari dalam misalnya sisa metabolisme, radikal bebas, produksi hormon berlebihan akibat stres, gangguan fungsi hormon, dan bakteri penyakit yang sudah ada di dalam tubuh. Jadi, makanan yang kita konsumsi untuk mencukupi kebutuhan gizi ternyata mengandung racun terselubung yang tidak kita sadari. Sedangkan faktor eksogenus diantaranya polutan, obat-obatan, hormon pada ternak, produk susu, makanan yang diproses, lemak trans, dan mikroba.

Sebenarnya tubuh sudah memiliki mekanisme sendiri dalam menangani toksin ini. Berkeringat, berkencing, dan buang air besar merupakan detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh secara alamiah. Hanya saja, cara ini tidak serta merta menuntaskan masalah. Ada saja penyebab yang membuat mekanisme alamiah tadi terganggu.

"Bayangkan saja jika sehari saja kita mengalami gangguan buang air besar. Atau tidak lancar. Berarti tubuh kita menyimpan racun satu hari. Jika berhari-hari otomatis racun menumpuk dan mengendap. Jadi, melalui buang air atau berkeringat saja ternyata tidak cukup," jelas Andang. Untuk itulah kita harus melakukan detoksifikasi secara berkala.

Perbanyak konsumsi sayur

Detoksifikasi yang benar merupakan jawaban bagi tubuh untuk memperoleh zat-zat gizi yang tepat dan memberi kesempatan tubuh untuk lebih leluasa melakukan pembuangan. Organ yang berperan dalam proses detoksifikasi adalah liver dan saluran usus.

Detoksifikasi yang hanya fokus pada pengeluaran racun saja sangat berbahaya sebab memberi tekanan pada kedua organ tadi. Jadi, selain mengeluarkan racun, detoksifikasi juga harus memberi makanan dan mendukung kerja organ-organ tadi.

Ada dua sistem detoks. Yang pertama detoks xenobiotik, yakni proses menetralisir toksin dari bahan kimia dan logam berbahaya yang berasal dari makanan dan udara. Sistem kedua adalah detoks antioksidan yang membersihkan zat reaktif terhadap oksigen atau radikal bebas seperti sinar ultraviolet, rokok, dan asap hasil pembakaran.

Sesungguhnya, puasa yang telah dilakukan bulan Ramadhan merupakan cara mudah dan aman berdetoks. Detoksifikasi sebaiknya dilakukan sekali dalam setahun selama 30 - 40 hari. Ini hanya ancar-ancar saja.

Semakin kita tidak sehat tentu semakin sering dan lama waktu yang diperlukan untuk proses detoksifikasi. Agar tidak kaget jika harus berpuasa selama 30 - 40 hari, berlatihlah untuk berpuasa dua hari dalam seminggu.

Saat berpuasa, secara alamiah usus akan membersihkan diri. Di saat yang sama, organ tubuh lainnya seperti hati dan lambung akan beristirahat. Hati - organ terbesar dalam tubuh - memang memiliki tugas yang berat.

Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit. Dengan berpuasa, tentu ada jeda sekian jam bagi hati untuk beristirahat. Sedangkan lambung merupakan keranjang makanan yang tidak protes meski yang masuk adalah makanan "jelek".

Bagi pemula, mulailah melakukan proses detoksifikasi dengan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah segar. Jenis makanan ini memiliki kandungan air dan serat yang tinggi sehingga membantu melancarkan pembuangan racun dari usus. Di samping itu juga sarat dengan vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat diperlukan organ-organ pendetoks tadi.

Selanjutnya lakukanlah puasa dan jika membutuhkan, asuplah suplemen khusus detoks. Dalam memilih suplemen, sebaiknya yang mengandung bahan makanan organik. Kurangi semua makanan pembentuk asam selama 3 - 7 hari sebelum melakukan detoks.

Begitu juga selama menjalani puasa, tahan dulu keinginan untuk mengonsumsi makanan pembentuk asam tadi. Makanan pembentuk asam adalah makanan yang mengandung protein (hewani), pati, dan lemak (untuk lengkapnya lihat boks). Efek bagi tubuh adalah munculnya asidosis, yakni penurunan keasaman darah (di bawah 7,35).

Proses pengeluaran racun pada awalnya terasa lamban. Terlebih bila racun sudah terbentuk lama. Proses pengeluarannya juga butuh waktu lama. Proses detoksifikasi yang baik memang butuh waktu, tapi hasilnya lebih tahan lama. Jangan terkejut dengan perubahan di dalam tubuh saat menjalani detoksifikasi. Dalam terapi pengobatan alami, reaksi tubuh seperti ini disebut sebagai healing crisis.

Bentuk dan manifestasinya berbeda-beda tiap orang. Beberapa contoh misalnya warna urine berubah menjadi lebih keruh dan berbau menyengat; sering kentut dengan bau sangat menusuk; pusing, mual, nyeri sendi/otot, batuk atau flu; dan kotoran banyak disertai dengan mukus atau lendir yang cukup pekat.

Puasa 40 hari

Reaksi tadi biasanya muncul pada hari ketiga dan tidak berlangsung lama. Paling beberapa hari saja. Saat healing crisis muncul, jangan mengonsumsi obat-obatan apa pun. Jika tidak yakin dengan apa yang Anda rasakan, lebih baik berkonsultasi dengan ahli terapi nutrisi atau dokter yang mengerti soal terapi nutrisi.

Untuk mengatasi reaksi detoks, lakukanlah hal-hal berikut. (a) Istirahat di tempat sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik. (b) Tidak berpanas-panas di bawah terik matahari. (c) Tidak melakukan aktivitas yang menghabiskan energi seperti berjalan jauh, olahraga berat, atau berhubungan seksual. (d) Sering minum, tetapi hanya boleh minum air putih dan jus buah segar. Warna urin yang keruh boleh jadi karena tubuh kekurangan cairan.

Selama krisis penyembuhan tadi, hindari makanan berat seperti daging, nasi, dan makanan berlemak. Begitu juga dengan paparan pestisida. Yang terpenting, bersabarlah. Apalagi bagi mereka yang racunnya sudah terbentuk sejak lama tentu butuh waktu lama juga untuk membersihkannya. Bayangkan saja ketika Anda harus membersihkan kerak kotoran yang sudah lama menempel di lantai kamar mandi.

Proses detoksifikasi sendiri memang berliku. Ada lima tahapan yang berlangsung dalam 40 hari. Tahap pertama berlangsung selama dua hari. Pada tahap ini kadar gula darah turun sampai di bawah 70 mg/dl. Untuk kembali normal, glikogen dari lever diubah menjadi glukosa dan dilepaskan ke darah. Glikogen juga bisa diambil dari otot, yang berakibat tubuh menjadi lemas.

Untuk menghemat energi maka Basal Metabolic Rate (BMR) turun sehingga denyut jantung melambat dan tekanan darah pun turun. Healing crisis muncul pada tahap ini: sakit kepala, pusing, mual, nafas bau, mata berkabut, dan lidah terasa tebal. Tahap ini mungkin ditandai dengan rasa lapar yang sangat kuat.

Tahap kedua yang berlangsung pada hari ketiga sampai hari ketujuh, tubuh sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi puasa. Sistem pencernaan istirahat dan memusatkan energinya pada pembersihan dan penyembuhan. Lemak diurai untuk melepas gliserol yang akan diubah menjadi gliserol. Oskidasi lemak menghasilkan keton-keton yang menekan selera makan.

Kulit pun lebih berminyak (bahkan bisa muncul jerawat atau bisul) karena lemak-lemak rusak mulai dikeluarkan dari dalam tubuh. Organ-organ pembersihnya pun mulai diperbaiki, termasuk paru-paru. Jadi, kalau paru-paru terasa nyeri jangan takut. Perbaikan juga menyentuh usus besar sehingga plak pada dindingnya mulai lunak dan lepas. Nafas masih bau dan lidah masih terasa tebal.

Seminggu kemudian (hari ke-8 sampai ke-15) merupakan tahap ketiga, ditandai dengan peningkatan energi, pikiran lebih jernih, dan tubuh terasa lebih fit. Bekas luka lama mungkin menganggu dan menimbulkan nyeri karena kemampuan menyembuhkan dari tubuh meningkat selama proses detoksifikasi ini. Sel-sel darah putih mengeluarkan zat yang dapat melarutkan sel-sel mati.

Zat inilah yang menimbulkan rasa nyeri pada saraf di sekitar bekas luka tadi. Nyeri ini justru menjadi penanda bahwa proses penyembuhan hampir mencapai finish. Nyeri dan tegang juga muncul pada otot akibat iritasi toksin, terutama di kaki sebab toksin berkumpul di kaki. Persoalan lain yang muncul pada tahap ini adalah sariawan akibat bakteri berlebihan di mulut. Penyelesaiannya gampang: kumur dengan air garam.

Sisa hari sampai detoksifikasi selesai adalah tahap keempat. Tubuh sudah beradaptasi dengan proses detoks sehingga energi pun meningkat dan pikiran lebih jernih. Pikiran jernih mungkin terasa setelah hari ke-20. Emosi menjadi stabil, daya ingat dan konsentrasi meningkat.

Tubuh telah bekerja pada kapasitas maksimum dalam mengganti sel-sel yang rusak. Keseimbangan homeostatik mencapai tingkat optimal. Sistem getah bening sudah bersih, namun lendir bisa saja masih keluar melalui hidung dan tenggorokan. Gangguan nafas sudah hilang, begitu juga lidah sudah normal, berwarna merah muda. Jadi, sudah pede lagi.

Tahap kelima adalah buka puasa. Saat berbuka ini, makanan yang masuk akan melepaskan plak pada dinding usus yang sudah meluak. Toksin masuk ke darah dan keluar dari tubuh melalui usus besar.

Empedu membuang ampasnya melalui cairan emped dalam jumlah besan dan menyebabkan ingin segera buang air besar setelah makan. Mungkin saja diikuti dengan diare. Jika tak nyaman bisa dibantu dengan colon hydrotherapy.

Memang panjang dan tak nyaman (sepertinya) proses detoksifikasi. Namun ingatlah manfaat setelah itu: kulit menjadi bersih, sehat, kencang, dan lembut; berat badan turun; daya ingat meningkat; kadar gula darah, tekanan darah, fungsi liver, dan ginjal menjadi lebih baik; gejala-gejala penyakit seperti alergi, sakit kepala, kembung, dan sebagainya hilang; dan masih banyak lagi.

Jadi, mengapa tak diteruskan puasanya? Atau yang belum berpuasa, bisa berlatih puasa.

sumber: www.organikberas.com

Selasa, 12 Maret 2013

FORUM KESEHATAN

KANDUNGAN BERAS ORGANIK

Mengenai Beras Organik : Beras organik, beras yang bebas dari pestisida, pewarna dan bahan kimia lainnya, sehingga sangat aman dan sehat dikonsumsi oleh balita, orang dewasa, maupun para manula. Beras organik ada beberapa macam warna yakni, hitam, merah,coklat dan putih.Tak heran kalau masyarakat sering menyebutnya beras herbal. Aroma dan rasa beras organik Indonesia bila sudah dimasak sangat berbeda dibanding beras organik yang berasal dari India, Thailand atau negara lainnya. Beras organik dari Indonesia mempunyai keunggulan rasa lebih enak karena struktur tanahnya. Aromanya harum dan tahan lama penyimpanannya. Keunggulan Beras Organik dari Beras Non Organik adalah: Memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, Kandungan glukosa,karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, Aman dan sangat baik dikonsumsi penderita Diabetes, Aman dikonsumsi oleh penderita Diabetes, Baik untuk program diet, Mencegah kanker,jantung,asam urat,darah tinggi, dan vertigo. Cara penanamannya pun berbeda dengan beras "biasa" misalnya pengairan sawah tidak boleh dicampur dengan sawah yang menggunakan pupuk maupun pestisida kimia, hal ini berlaku pula untuk proses penggilingan yang juga tidak boleh dicampur dengan beras 'biasa'.
sumber: www.organikberas.com

Senin, 11 Maret 2013

BAHAYA TOKSIN DALAM TUBUH

Cobalah ingat-ingat. Dalam beberapa hari terakhir apakah Anda sering sakit kepala? Terganggu oleh sariawan? Kulit bermasalah? Tubuh cepat lelah? Jika iya, berhati-hatilah. Menurut Andang Widhawari Gunawan, konsultan gizi dan penggagas Food Combining, kondisi itu menandakan adanya tumpukan toksin di dalam tubuh Anda.

Toksin atau racun, tentu harus dikeluarkan dari tubuh. Jika jumlahnya sudah berlebih, ia akan menumpuk dan menyebabkan toksemia (kondisi keracunan dalam darah). Jangan aggap enteng toksemia sebab ia berkaitan dengan hampir semua penyakit degeneratif.

Penjelasan singkatnya begini: Sel-sel tubuh kita memperoleh makanan dari darah, sedangkan darah memperolehnya dari usus. Usus menyerap makanan dari setiap zat yang kita konsumsi. Jika ada racun dalam saluran usus, racun akan terserap dan ikut beredar bersama darah ke setiap sel-sel tubuh.

Racun bisa berasal dari dalam (endogenus) atau dari luar (eksogenus). Yang dari dalam misalnya sisa metabolisme, radikal bebas, produksi hormon berlebihan akibat stres, gangguan fungsi hormon, dan bakteri penyakit yang sudah ada di dalam tubuh. Jadi, makanan yang kita konsumsi untuk mencukupi kebutuhan gizi ternyata mengandung racun terselubung yang tidak kita sadari. Sedangkan faktor eksogenus diantaranya polutan, obat-obatan, hormon pada ternak, produk susu, makanan yang diproses, lemak trans, dan mikroba.

Sebenarnya tubuh sudah memiliki mekanisme sendiri dalam menangani toksin ini. Berkeringat, berkencing, dan buang air besar merupakan detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh secara alamiah. Hanya saja, cara ini tidak serta merta menuntaskan masalah. Ada saja penyebab yang membuat mekanisme alamiah tadi terganggu.

"Bayangkan saja jika sehari saja kita mengalami gangguan buang air besar. Atau tidak lancar. Berarti tubuh kita menyimpan racun satu hari. Jika berhari-hari otomatis racun menumpuk dan mengendap. Jadi, melalui buang air atau berkeringat saja ternyata tidak cukup," jelas Andang. Untuk itulah kita harus melakukan detoksifikasi secara berkala.

Perbanyak konsumsi sayur

Detoksifikasi yang benar merupakan jawaban bagi tubuh untuk memperoleh zat-zat gizi yang tepat dan memberi kesempatan tubuh untuk lebih leluasa melakukan pembuangan. Organ yang berperan dalam proses detoksifikasi adalah liver dan saluran usus.

Detoksifikasi yang hanya fokus pada pengeluaran racun saja sangat berbahaya sebab memberi tekanan pada kedua organ tadi. Jadi, selain mengeluarkan racun, detoksifikasi juga harus memberi makanan dan mendukung kerja organ-organ tadi.

Ada dua sistem detoks. Yang pertama detoks xenobiotik, yakni proses menetralisir toksin dari bahan kimia dan logam berbahaya yang berasal dari makanan dan udara. Sistem kedua adalah detoks antioksidan yang membersihkan zat reaktif terhadap oksigen atau radikal bebas seperti sinar ultraviolet, rokok, dan asap hasil pembakaran.

Sesungguhnya, puasa yang telah dilakukan bulan Ramadhan merupakan cara mudah dan aman berdetoks. Detoksifikasi sebaiknya dilakukan sekali dalam setahun selama 30 - 40 hari. Ini hanya ancar-ancar saja.

Semakin kita tidak sehat tentu semakin sering dan lama waktu yang diperlukan untuk proses detoksifikasi. Agar tidak kaget jika harus berpuasa selama 30 - 40 hari, berlatihlah untuk berpuasa dua hari dalam seminggu.

Saat berpuasa, secara alamiah usus akan membersihkan diri. Di saat yang sama, organ tubuh lainnya seperti hati dan lambung akan beristirahat. Hati - organ terbesar dalam tubuh - memang memiliki tugas yang berat.

Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit. Dengan berpuasa, tentu ada jeda sekian jam bagi hati untuk beristirahat. Sedangkan lambung merupakan keranjang makanan yang tidak protes meski yang masuk adalah makanan "jelek".

Bagi pemula, mulailah melakukan proses detoksifikasi dengan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah segar. Jenis makanan ini memiliki kandungan air dan serat yang tinggi sehingga membantu melancarkan pembuangan racun dari usus. Di samping itu juga sarat dengan vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat diperlukan organ-organ pendetoks tadi.

Selanjutnya lakukanlah puasa dan jika membutuhkan, asuplah suplemen khusus detoks. Dalam memilih suplemen, sebaiknya yang mengandung bahan makanan organik. Kurangi semua makanan pembentuk asam selama 3 - 7 hari sebelum melakukan detoks.

Begitu juga selama menjalani puasa, tahan dulu keinginan untuk mengonsumsi makanan pembentuk asam tadi. Makanan pembentuk asam adalah makanan yang mengandung protein (hewani), pati, dan lemak (untuk lengkapnya lihat boks). Efek bagi tubuh adalah munculnya asidosis, yakni penurunan keasaman darah (di bawah 7,35).

Proses pengeluaran racun pada awalnya terasa lamban. Terlebih bila racun sudah terbentuk lama. Proses pengeluarannya juga butuh waktu lama. Proses detoksifikasi yang baik memang butuh waktu, tapi hasilnya lebih tahan lama. Jangan terkejut dengan perubahan di dalam tubuh saat menjalani detoksifikasi. Dalam terapi pengobatan alami, reaksi tubuh seperti ini disebut sebagai healing crisis.

Bentuk dan manifestasinya berbeda-beda tiap orang. Beberapa contoh misalnya warna urine berubah menjadi lebih keruh dan berbau menyengat; sering kentut dengan bau sangat menusuk; pusing, mual, nyeri sendi/otot, batuk atau flu; dan kotoran banyak disertai dengan mukus atau lendir yang cukup pekat.

Puasa 40 hari

Reaksi tadi biasanya muncul pada hari ketiga dan tidak berlangsung lama. Paling beberapa hari saja. Saat healing crisis muncul, jangan mengonsumsi obat-obatan apa pun. Jika tidak yakin dengan apa yang Anda rasakan, lebih baik berkonsultasi dengan ahli terapi nutrisi atau dokter yang mengerti soal terapi nutrisi.

Untuk mengatasi reaksi detoks, lakukanlah hal-hal berikut. (a) Istirahat di tempat sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik. (b) Tidak berpanas-panas di bawah terik matahari. (c) Tidak melakukan aktivitas yang menghabiskan energi seperti berjalan jauh, olahraga berat, atau berhubungan seksual. (d) Sering minum, tetapi hanya boleh minum air putih dan jus buah segar. Warna urin yang keruh boleh jadi karena tubuh kekurangan cairan.

Selama krisis penyembuhan tadi, hindari makanan berat seperti daging, nasi, dan makanan berlemak. Begitu juga dengan paparan pestisida. Yang terpenting, bersabarlah. Apalagi bagi mereka yang racunnya sudah terbentuk sejak lama tentu butuh waktu lama juga untuk membersihkannya. Bayangkan saja ketika Anda harus membersihkan kerak kotoran yang sudah lama menempel di lantai kamar mandi.

Proses detoksifikasi sendiri memang berliku. Ada lima tahapan yang berlangsung dalam 40 hari. Tahap pertama berlangsung selama dua hari. Pada tahap ini kadar gula darah turun sampai di bawah 70 mg/dl. Untuk kembali normal, glikogen dari lever diubah menjadi glukosa dan dilepaskan ke darah. Glikogen juga bisa diambil dari otot, yang berakibat tubuh menjadi lemas.

Untuk menghemat energi maka Basal Metabolic Rate (BMR) turun sehingga denyut jantung melambat dan tekanan darah pun turun. Healing crisis muncul pada tahap ini: sakit kepala, pusing, mual, nafas bau, mata berkabut, dan lidah terasa tebal. Tahap ini mungkin ditandai dengan rasa lapar yang sangat kuat.

Tahap kedua yang berlangsung pada hari ketiga sampai hari ketujuh, tubuh sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi puasa. Sistem pencernaan istirahat dan memusatkan energinya pada pembersihan dan penyembuhan. Lemak diurai untuk melepas gliserol yang akan diubah menjadi gliserol. Oskidasi lemak menghasilkan keton-keton yang menekan selera makan.

Kulit pun lebih berminyak (bahkan bisa muncul jerawat atau bisul) karena lemak-lemak rusak mulai dikeluarkan dari dalam tubuh. Organ-organ pembersihnya pun mulai diperbaiki, termasuk paru-paru. Jadi, kalau paru-paru terasa nyeri jangan takut. Perbaikan juga menyentuh usus besar sehingga plak pada dindingnya mulai lunak dan lepas. Nafas masih bau dan lidah masih terasa tebal.

Seminggu kemudian (hari ke-8 sampai ke-15) merupakan tahap ketiga, ditandai dengan peningkatan energi, pikiran lebih jernih, dan tubuh terasa lebih fit. Bekas luka lama mungkin menganggu dan menimbulkan nyeri karena kemampuan menyembuhkan dari tubuh meningkat selama proses detoksifikasi ini. Sel-sel darah putih mengeluarkan zat yang dapat melarutkan sel-sel mati.

Zat inilah yang menimbulkan rasa nyeri pada saraf di sekitar bekas luka tadi. Nyeri ini justru menjadi penanda bahwa proses penyembuhan hampir mencapai finish. Nyeri dan tegang juga muncul pada otot akibat iritasi toksin, terutama di kaki sebab toksin berkumpul di kaki. Persoalan lain yang muncul pada tahap ini adalah sariawan akibat bakteri berlebihan di mulut. Penyelesaiannya gampang: kumur dengan air garam.

Sisa hari sampai detoksifikasi selesai adalah tahap keempat. Tubuh sudah beradaptasi dengan proses detoks sehingga energi pun meningkat dan pikiran lebih jernih. Pikiran jernih mungkin terasa setelah hari ke-20. Emosi menjadi stabil, daya ingat dan konsentrasi meningkat.

Tubuh telah bekerja pada kapasitas maksimum dalam mengganti sel-sel yang rusak. Keseimbangan homeostatik mencapai tingkat optimal. Sistem getah bening sudah bersih, namun lendir bisa saja masih keluar melalui hidung dan tenggorokan. Gangguan nafas sudah hilang, begitu juga lidah sudah normal, berwarna merah muda. Jadi, sudah pede lagi.

Tahap kelima adalah buka puasa. Saat berbuka ini, makanan yang masuk akan melepaskan plak pada dinding usus yang sudah meluak. Toksin masuk ke darah dan keluar dari tubuh melalui usus besar.

Empedu membuang ampasnya melalui cairan emped dalam jumlah besan dan menyebabkan ingin segera buang air besar setelah makan. Mungkin saja diikuti dengan diare. Jika tak nyaman bisa dibantu dengan colon hydrotherapy.

Memang panjang dan tak nyaman (sepertinya) proses detoksifikasi. Namun ingatlah manfaat setelah itu: kulit menjadi bersih, sehat, kencang, dan lembut; berat badan turun; daya ingat meningkat; kadar gula darah, tekanan darah, fungsi liver, dan ginjal menjadi lebih baik; gejala-gejala penyakit seperti alergi, sakit kepala, kembung, dan sebagainya hilang; dan masih banyak lagi.

Jadi, mengapa tak diteruskan puasanya? Atau yang belum berpuasa, bisa berlatih puasa. jangan lupa makan makanan yang sehat

Sabtu, 02 Maret 2013

BAHAYA TOKSIN DIDALAM TUBUH

Cobalah ingat-ingat. Dalam beberapa hari terakhir apakah Anda sering sakit kepala? Terganggu oleh sariawan? Kulit bermasalah? Tubuh cepat lelah? Jika iya, berhati-hatilah. Menurut Andang Widhawari Gunawan, konsultan gizi dan penggagas Food Combining, kondisi itu menandakan adanya tumpukan toksin di dalam tubuh Anda.

Toksin atau racun, tentu harus dikeluarkan dari tubuh. Jika jumlahnya sudah berlebih, ia akan menumpuk dan menyebabkan toksemia (kondisi keracunan dalam darah). Jangan aggap enteng toksemia sebab ia berkaitan dengan hampir semua penyakit degeneratif.

Penjelasan singkatnya begini: Sel-sel tubuh kita memperoleh makanan dari darah, sedangkan darah memperolehnya dari usus. Usus menyerap makanan dari setiap zat yang kita konsumsi. Jika ada racun dalam saluran usus, racun akan terserap dan ikut beredar bersama darah ke setiap sel-sel tubuh.

Racun bisa berasal dari dalam (endogenus) atau dari luar (eksogenus). Yang dari dalam misalnya sisa metabolisme, radikal bebas, produksi hormon berlebihan akibat stres, gangguan fungsi hormon, dan bakteri penyakit yang sudah ada di dalam tubuh. Jadi, makanan yang kita konsumsi untuk mencukupi kebutuhan gizi ternyata mengandung racun terselubung yang tidak kita sadari. Sedangkan faktor eksogenus diantaranya polutan, obat-obatan, hormon pada ternak, produk susu, makanan yang diproses, lemak trans, dan mikroba.

Sebenarnya tubuh sudah memiliki mekanisme sendiri dalam menangani toksin ini. Berkeringat, berkencing, dan buang air besar merupakan detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh secara alamiah. Hanya saja, cara ini tidak serta merta menuntaskan masalah. Ada saja penyebab yang membuat mekanisme alamiah tadi terganggu.

"Bayangkan saja jika sehari saja kita mengalami gangguan buang air besar. Atau tidak lancar. Berarti tubuh kita menyimpan racun satu hari. Jika berhari-hari otomatis racun menumpuk dan mengendap. Jadi, melalui buang air atau berkeringat saja ternyata tidak cukup," jelas Andang. Untuk itulah kita harus melakukan detoksifikasi secara berkala.

by...organikberas.com

INFORMASI PRODUK ORGANIK 081286102166

Perbanyak konsumsi sayur

Detoksifikasi yang benar merupakan jawaban bagi tubuh untuk memperoleh zat-zat gizi yang tepat dan memberi kesempatan tubuh untuk lebih leluasa melakukan pembuangan. Organ yang berperan dalam proses detoksifikasi adalah liver dan saluran usus.

Detoksifikasi yang hanya fokus pada pengeluaran racun saja sangat berbahaya sebab memberi tekanan pada kedua organ tadi. Jadi, selain mengeluarkan racun, detoksifikasi juga harus memberi makanan dan mendukung kerja organ-organ tadi.

Ada dua sistem detoks. Yang pertama detoks xenobiotik, yakni proses menetralisir toksin dari bahan kimia dan logam berbahaya yang berasal dari makanan dan udara. Sistem kedua adalah detoks antioksidan yang membersihkan zat reaktif terhadap oksigen atau radikal bebas seperti sinar ultraviolet, rokok, dan asap hasil pembakaran.

Sesungguhnya, puasa yang telah dilakukan bulan Ramadhan merupakan cara mudah dan aman berdetoks. Detoksifikasi sebaiknya dilakukan sekali dalam setahun selama 30 - 40 hari. Ini hanya ancar-ancar saja.

Semakin kita tidak sehat tentu semakin sering dan lama waktu yang diperlukan untuk proses detoksifikasi. Agar tidak kaget jika harus berpuasa selama 30 - 40 hari, berlatihlah untuk berpuasa dua hari dalam seminggu.

 

Saat berpuasa, secara alamiah usus akan membersihkan diri. Di saat yang sama, organ tubuh lainnya seperti hati dan lambung akan beristirahat. Hati - organ terbesar dalam tubuh - memang memiliki tugas yang berat.

Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit. Dengan berpuasa, tentu ada jeda sekian jam bagi hati untuk beristirahat. Sedangkan lambung merupakan keranjang makanan yang tidak protes meski yang masuk adalah makanan "jelek".

Bagi pemula, mulailah melakukan proses detoksifikasi dengan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah segar. Jenis makanan ini memiliki kandungan air dan serat yang tinggi sehingga membantu melancarkan pembuangan racun dari usus. Di samping itu juga sarat dengan vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat diperlukan organ-organ pendetoks tadi.

Selanjutnya lakukanlah puasa dan jika membutuhkan, asuplah suplemen khusus detoks. Dalam memilih suplemen, sebaiknya yang mengandung bahan makanan organik. Kurangi semua makanan pembentuk asam selama 3 - 7 hari sebelum melakukan detoks.

Begitu juga selama menjalani puasa, tahan dulu keinginan untuk mengonsumsi makanan pembentuk asam tadi. Makanan pembentuk asam adalah makanan yang mengandung protein (hewani), pati, dan lemak (untuk lengkapnya lihat boks). Efek bagi tubuh adalah munculnya asidosis, yakni penurunan keasaman darah (di bawah 7,35).

 

Proses pengeluaran racun pada awalnya terasa lamban. Terlebih bila racun sudah terbentuk lama. Proses pengeluarannya juga butuh waktu lama. Proses detoksifikasi yang baik memang butuh waktu, tapi hasilnya lebih tahan lama. Jangan terkejut dengan perubahan di dalam tubuh saat menjalani detoksifikasi. Dalam terapi pengobatan alami, reaksi tubuh seperti ini disebut sebagai healing crisis.

Bentuk dan manifestasinya berbeda-beda tiap orang. Beberapa contoh misalnya warna urine berubah menjadi lebih keruh dan berbau menyengat; sering kentut dengan bau sangat menusuk; pusing, mual, nyeri sendi/otot, batuk atau flu; dan kotoran banyak disertai dengan mukus atau lendir yang cukup pekat.

Puasa 40 hari

Reaksi tadi biasanya muncul pada hari ketiga dan tidak berlangsung lama. Paling beberapa hari saja. Saat healing crisis muncul, jangan mengonsumsi obat-obatan apa pun. Jika tidak yakin dengan apa yang Anda rasakan, lebih baik berkonsultasi dengan ahli terapi nutrisi atau dokter yang mengerti soal terapi nutrisi.

 

Untuk mengatasi reaksi detoks, lakukanlah hal-hal berikut. (a) Istirahat di tempat sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik. (b) Tidak berpanas-panas di bawah terik matahari. (c) Tidak melakukan aktivitas yang menghabiskan energi seperti berjalan jauh, olahraga berat, atau berhubungan seksual. (d) Sering minum, tetapi hanya boleh minum air putih dan jus buah segar. Warna urin yang keruh boleh jadi karena tubuh kekurangan cairan.

Selama krisis penyembuhan tadi, hindari makanan berat seperti daging, nasi, dan makanan berlemak. Begitu juga dengan paparan pestisida. Yang terpenting, bersabarlah. Apalagi bagi mereka yang racunnya sudah terbentuk sejak lama tentu butuh waktu lama juga untuk membersihkannya. Bayangkan saja ketika Anda harus membersihkan kerak kotoran yang sudah lama menempel di lantai kamar mandi.

Proses detoksifikasi sendiri memang berliku. Ada lima tahapan yang berlangsung dalam 40 hari. Tahap pertama berlangsung selama dua hari. Pada tahap ini kadar gula darah turun sampai di bawah 70 mg/dl. Untuk kembali normal, glikogen dari lever diubah menjadi glukosa dan dilepaskan ke darah. Glikogen juga bisa diambil dari otot, yang berakibat tubuh menjadi lemas.

Untuk menghemat energi maka Basal Metabolic Rate (BMR) turun sehingga denyut jantung melambat dan tekanan darah pun turun. Healing crisis muncul pada tahap ini: sakit kepala, pusing, mual, nafas bau, mata berkabut, dan lidah terasa tebal. Tahap ini mungkin ditandai dengan rasa lapar yang sangat kuat.

Tahap kedua yang berlangsung pada hari ketiga sampai hari ketujuh, tubuh sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi puasa. Sistem pencernaan istirahat dan memusatkan energinya pada pembersihan dan penyembuhan. Lemak diurai untuk melepas gliserol yang akan diubah menjadi gliserol. Oskidasi lemak menghasilkan keton-keton yang menekan selera makan.

Kulit pun lebih berminyak (bahkan bisa muncul jerawat atau bisul) karena lemak-lemak rusak mulai dikeluarkan dari dalam tubuh. Organ-organ pembersihnya pun mulai diperbaiki, termasuk paru-paru. Jadi, kalau paru-paru terasa nyeri jangan takut. Perbaikan juga menyentuh usus besar sehingga plak pada dindingnya mulai lunak dan lepas. Nafas masih bau dan lidah masih terasa tebal.

Seminggu kemudian (hari ke-8 sampai ke-15) merupakan tahap ketiga, ditandai dengan peningkatan energi, pikiran lebih jernih, dan tubuh terasa lebih fit. Bekas luka lama mungkin menganggu dan menimbulkan nyeri karena kemampuan menyembuhkan dari tubuh meningkat selama proses detoksifikasi ini. Sel-sel darah putih mengeluarkan zat yang dapat melarutkan sel-sel mati.

Zat inilah yang menimbulkan rasa nyeri pada saraf di sekitar bekas luka tadi. Nyeri ini justru menjadi penanda bahwa proses penyembuhan hampir mencapai finish. Nyeri dan tegang juga muncul pada otot akibat iritasi toksin, terutama di kaki sebab toksin berkumpul di kaki. Persoalan lain yang muncul pada tahap ini adalah sariawan akibat bakteri berlebihan di mulut. Penyelesaiannya gampang: kumur dengan air garam.

 

Sisa hari sampai detoksifikasi selesai adalah tahap keempat. Tubuh sudah beradaptasi dengan proses detoks sehingga energi pun meningkat dan pikiran lebih jernih. Pikiran jernih mungkin terasa setelah hari ke-20. Emosi menjadi stabil, daya ingat dan konsentrasi meningkat.

Tubuh telah bekerja pada kapasitas maksimum dalam mengganti sel-sel yang rusak. Keseimbangan homeostatik mencapai tingkat optimal. Sistem getah bening sudah bersih, namun lendir bisa saja masih keluar melalui hidung dan tenggorokan. Gangguan nafas sudah hilang, begitu juga lidah sudah normal, berwarna merah muda. Jadi, sudah pede lagi.

Tahap kelima adalah buka puasa. Saat berbuka ini, makanan yang masuk akan melepaskan plak pada dinding usus yang sudah meluak. Toksin masuk ke darah dan keluar dari tubuh melalui usus besar.

Empedu membuang ampasnya melalui cairan emped dalam jumlah besan dan menyebabkan ingin segera buang air besar setelah makan. Mungkin saja diikuti dengan diare. Jika tak nyaman bisa dibantu dengan colon hydrotherapy.

Memang panjang dan tak nyaman (sepertinya) proses detoksifikasi. Namun ingatlah manfaat setelah itu: kulit menjadi bersih, sehat, kencang, dan lembut; berat badan turun; daya ingat meningkat; kadar gula darah, tekanan darah, fungsi liver, dan ginjal menjadi lebih baik; gejala-gejala penyakit seperti alergi, sakit kepala, kembung, dan sebagainya hilang; dan masih banyak lagi.

Jadi, mengapa tak diteruskan puasanya? Atau yang belum berpuasa, bisa berlatih puasa.

by...organikberas.com

INFORMASI PRODUK ORGANIK 081286102166